Memaksimalkan potensi Muhammadiyah sebagai bentuk layanan umat

Muhammadiyah Batur hadir sebagai pelayan bagi masyarakat. Berbagai bentuk fasilitas mobil layanan selalu siap siaga menjadi patner yang setia, Muhammadiyah juga berkomitmen untuk memberikan bantuan dan pelayanan terbaik kapan pun dan di mana pun dibutuhkan. Baik dalam keadaan darurat maupun dalam kehidupan sehari-hari, mobil layanan kami siap menjadi kendaraan untuk menghubungkan siapapun dengan berbagai kebutuhan, mulai dari transportasi medis hingga bantuan sosial. Beraneka ragam bentuk fasilitas yang ditawarkan Muhammadiyah pada era sekarang ini, diantaranya adalah mobil layanan umat seperti ambulan, mobil layanan sosial dsb. Kebutuhan akan fasilitas yang menunjang layanan umat bukan sebuah trend semata tapi hampir mendekati sebagai kebutuhan yang harus ada ketika dibutuhkan. Banyak cara kita untuk berdakwah kepada masyarakat diantaranya dengan menggunakan fasilitas-fasilitas umum yang terkadang menjadi solusi bagi sebagian orang untuk memecahkan masalah atau menunaikan suatu hajatnya.

Ada beberapa hadis yang mendasari mengapa kita harus berbuat baik kepada orang lain, diataranya rangakaian hadist yang cukup panjang,yang diriwayatkan oleh bukhori muslim yang artinya, “Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca al-Qur’an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya.” (Hadits Riwayat Muslim, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 71, hadits no. 7028, dari Abu Hurairah r.a.)

Ajakan berdakwah bagi Muhammadiyah tidak hanya semata lewat mimbar saja, tapi terkait aksi-aksi sosial kemasyarakatan dengan menyediakan mobil layanan umat merupakan satu langkah yang efektif dan mengena bagi masyarakat. Banyaknya kebutuhan akan kesehatan menjadi alasan terpenting mengapa kita harus mempunyai mobil ambulan sendiri. Ini bukan hal yang berlebihan, karena sering kita dapati ketika ada satu masyarakat dari golongan kebawah terlambat penanganan karena tidak adanya ambulan yang menjangkau mereka pada saat itu, karena terpencil maupun ketidak adanya biaya dan berbagai alasan lainnya.

Memang sudah ada fasilitas  mobil ambulan yang siap stanby di kantor kesehatan terdekat, tapi seringkali penggunaan mobil tersebut terkendala dengan keterbatasan sopir dan waktu. Dan situasi seperti inilah yang mendasari Muhammadiyah untuk berusaha menfasilitasi umat agar mendapat upaya penanganan yang cepat dan tepat. Jangan sampai keberadaan materi menjadi syarat bagi seseorang untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak atau tidak, karena keterlambatan penanganan bagi seseorang bisa sangat fatal akibatnya.  

Pengadaan mobil layanan umat sendiri merupakan hasil penggalangan donasi dari masyarakat secara umum, sehingga mobil-mobil seperti ini merupakan fasilitas yang berasal dari umat dan untuk umat. Masyarakat bebas menggunakan fasilitas tersebut, selama para driver(sopir) masih diberi kesehatan oleh Allah, maka kapanpun waktunya  siap untuk melayani umat, siap mengantarkan kemanapun tujuannya. Dan mereka tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan dari mesyarakat yang menggunakan fasilitas mobil, karena teknisi ambulan seperti sopir sudah mendapat gaji/ upah dari kegiatan tersebut yang semua itu menjadi tanggung jawab LAZISMU Batur sebagai penggerak kegiatan tersebut yang semata hanya mengharap ridho Allah subhaanahu wata’ala,  

Bagikan:

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar